Kakawin Arjunawiwaha
A. Latar Belakang Masalah
1. Mengenai Kakawin
Kakawin
adalah sebuah bentuk syair dalam bahasa jawa kuna dengan metrum yang berasal
dari India. Biasanya sebuah kakawin dalam metrum tertentu terdiri dari minimal
satu bait. Setiap bait kakawin memiliki empat lirik dengan jumlah suku kata
yang sama, dan biasanya terdiri dari guru dan laghu. Guru adalah sebuah istilah
dari bahasa sansekerta yang artinya suara berat atau suara tinggi, sedangkan
laghu adalah suara ringan atau suara pendek.
Didalam
metrum kakawin sebuah suku kata yang mengandung vocal panjang (a,i,u,e,o,ai dan
au.) disebut sebagai suku kata panjang atau guru.sedangkan suku kata yang
menganduung suku kata pendek disebut laghu.
Ciri-ciri kakawin
- Satu bait terdiri dari 4 baris
- Jumlah suku kata tiap baris sama
- Tiap-tiap bait terdiri dari guru dan laghu
Manfaat dari Kakawin
- Dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan pendengar sesuai dengan tema atau alur cerita dari sebuah kakawin.
- Pembaca biasanya menghayati isi dari kakawin yang dibacakan,sehingga pendengar dapat memahami maksud dari kakawin yang dibacakan.
- Pembaca dan pendengar biasanya terbawa suasana dari sebuah kakawin,baik itu suasana sedih,senang,dan marah.
- Selain
uraian diatas, kakawin juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari bagi pembaca
dan pendengar yang bergelut atau yang bergabung didalam suatu kelompok yang
disebut Sekaa Santhi khususnya di Bali.
Kakawin Arjunawiwāha
adalah kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu
Kanwa pada masa
pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur dari tahun 1019
sampai dengan 1042 Masehi. Sedangkan kakawin ini diperkirakan digubah
sekitar tahun 1030.
Kakawin ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa
di gunung Mahameru. Lalu ia diuji oleh para Dewa,
dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini
diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil
menggoda Arjuna, maka Batara Indra datang sendiri
menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka
berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan
pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna
memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang
dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa.
Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca,
seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya
dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini.
Oleh para pakar ditengarai bahwa kakawin Arjunawiwaha berdasarkan Wanaparwa, kitab ketiga Mahābharata.B. Rumusan Masalah
- bagaimanakah gambaran secara lengkap mengenai Kakawin Arjunawiwaha pada pupuh satu
- apakah isi cerita Kakwin Arjunawiwaha secara utuh serta local genius yang terdapat pada pupuh satu
C. Pembahasan
- Sajian Data
pupuh 1
1
a. ambek sang paramarthapandita huwus limpat saking sunyata
b. san sakeng wiyasa parayojnananira lwir sangaraheng lokika
c. siddaning yasawirya donira sukhaning rat kininkinira
d, santosaheletan kelir sira sakeng sang hyang jagatkarana
2
a. usnisaningkw i lebuni padukanira sang makana lwirnira
b. menggah manggalaning miket kawijayan sang parsha ring kahyangan
c. sambadda pwa bhatara sakra katekan durniti lawan bhaya
d. wwanten detya madeg Niwatakawacakhayating jagad digjaya
Penerjemahan (translitrasi)
pupuh 1
1
a.Hati milik Sang Bijak Utama sudah melampaui kehampaan
b. Bukan karena terdorong nafsu maksutnya, seolah - olah saja menyambut yang duniawi
c.Berhasilah jasa dan kebajikan tujuanya. Kebahagian dunia diusahakanya
d. Teguh sentosa, tersekat layar pewayangan dia dari sang Penyebab Jagad
2
a. Pucuk ubun - ubun sembah patik pada duli paduka yang beginilah keadaanya
b. Teguhlah dia menjadi panutan dalam mengubah cerita kejayaan Sang Arjuna di Khayangan
c. Maka pada saat itu Batara Indra mengalami kesulitan bersiasah dan menghadapi bahaya
d. Adalah seorang raksasa yang berkuasa. Termansyhur berjaya di dunialah Niwatakawaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar